Senin, 09 Juni 2014

Cara Menangkar Burung Pleci

Sebagai penghobi burung kicauan sebaiknya kita juga mengimbangi dengan menjaga kelesatrian alam, khusus burung peliharaan dan terutama burung pleci yang semakin banyak di buru, bayangkan aja apabila anggota fan page ini saat ini berjumlah 8000 orang memelihara minim 2- 3 ekor sudah berjumlah 16.000 - 24.000 ekor yang di pelihara, Sungguh jumlah yang sangat besar, belum lagi para pecinta burung pleci lain nya, bisa bisa mencapai jutaan jumlah nya ???

Pleci merupakan burung koloni, atau hidup berkelompok bersama sejumlah burung sejenis. Burung koloni sering juga disebut sebagai burung sosial. Bahkan saat berkembang biak pun, burung pleci tidak jauh dari kelompoknya. Jika Anda berminat menangkarkan burung imut ini, hal pertama yang harus disiapkan tentulah kandang penangkaran. Meski kandang soliter (hanya berisi 1 pasangan induk) bisa digunakan, akan lebih baik jika Anda menggunakan kandang aviary di luar ruangan atau kandang koloni di dalam ruangan yang berukuran sedang hingga besar.

Untuk memberikan aksen sebagaimana kehidupannya di alam bebas, penempatan pepohonan mini dalam kandang aviary sangat dianjurkan, terlebih tanaman yang berdaun rindang, misalnya pohon beringin, sebagai tempat burung pleci bercengkerama.
Karena kita sering mengalami kesulitan dalam pemilihan calon induk jantan dan betina, maka salah satu cara terbaik adalah memasukan beberapa burung di dalam kandang penangkaran, dan biarkan mereka memilih sendiri pasangan masing-masing. Jika Anda sudah memiliki satu atau beberapa pasangan (sudah jodoh), bisa juga dimasukkan dalam satu kandang penangkaran (karena mereka tak akan pindah ke lain hati, he..he..).
Wadah sarang yang digunakan adalah wadah sarang berbentuk mangkuk / cawan terbuka seperti yang juga digunakan pada penangkaran burung kenari. Berikan pilihan tempat bersarang untuk mereka, yaitu dengan menggantung 2 – 3 wadah sarang di lokasi yang berbeda dalam kandang tersebut.
Memang, proses perkembangbiakan burung pleci sering membutuhkan waktu lama. Kondisi lingkungan kandang, pakan berkualitas, dan ketersediaan multivitamin untuk mendukung reproduksi burung merupakan beberapa faktor yang sangat menentukan keberhasilan dalam penangkaran burung pleci. Sebab, seringkali pleci sudah bertelur namun mereka memiliki kebiasaan buruk yaitu sering membuang telur, atau bahkan mengganggu anak-anaknya yang baru menetas.
Manajemen pakan
Untuk menjaga kondisi burung agar tetap sehat, pleci membutuhkan makanan yang memiliki kandungan gizi (nutrisi) lengkap, mulai dari protein, lemak, karbohidrat, energi metabolisme, serat kasar, hingga vitamin dan mineral. Kandungan nutrisi seperti itu bisa diperoleh melalui bahan pakan yang diberikan, mulai dari voer, serangga, buah-buahan, dan yang tidak kalah penting adalah nektar.
Sedikit berbeda dari konsep pakan pada beberapa jenis burung berkicau, pakan utama untuk burung pleci sebenarnya adalah buah-buahan, nektar, dan serangga seperti ulat, perut jangkrik, dan sejenisnya. Jadi, jenis pakan seperti itu wajib diberikan kepada pleci selama berada di kandang penangkaran.
Adapun voer (sebaiknya pilih voer lembut) diberikan hanya sebagai pelengkap saja. Pada voer inilah Anda bisa menambahkan multivitamin seperti BirdVit dan multimineral sepertiBirdMineral, khususnya untuk anak-anak yang dalam masa pembesaran sebelum dijual ke konsumen.
Untuk induk jantan maupun induk betina, voer lembut bisa dicampur denganBirdMature.Suplemen diberikan sejak burung-burung calon induk mulai dimasukkan ke kandang penangkaran. Suplemen ini digunakan untuk mengantisipasi kemungkinan induk yang kurang birahi, sulit berjodoh, serta meningkatkan peluang dihasilkannya telur-telur fertil (subur).
Induk jantan dan induk betina yang selama masa reproduksi rutin mengkonsumsiBirdMature juga akan menghasilkan anakan pleci yang relatif tidak mudah sakit, serta menekan angka kematian (mortalitas) pada anakan yang baru menetas. Hal ini karena embrio selama di dalam telur memperoleh sari-sari makanan dari induknya yang kecukupan gizi, termasuk saripati BirdMature, yang terkumpul di luar kuning telur (yolk) dan masuk ke tubuh embrio melalui khalaza (semacam tali pusar).
Adapun serangga yang diberikan sebagai menu harian untuk pleci dalam kandang penangkaran bisa berupa jangkrik kecil yang sudah dipotong bagian kepala, sayap dan kaki-kakinya, sehingga yang diberikan cukup bagian perutnya saja. Perut jangkrik ini bersama ulat hongkong kecil muda (berwarna putih), dan bisa juga ditambah kroto, dimasukkan dalam cepuk pakan yang terpisah dari voer.
Kebutuhan nektar bisa dipenuhi melalui beberapa cara. Misalnya nektar instan yang bisa dibeli di beberapa poultry shop, baik dalam bentuk cair maupun serbuk. Bisa juga membuat sendiri dengan mencampurkan air matang (4 bagian) dan gula (1 bagian), lalu direbus hingga matang agar larutan menjadi lebih kental. Berikan kepada pleci dalam kondisi air gula sudah dingin.
Tentang kandang dan sarang
Dalam pelaksanaannya, ternyata burung pleci juga bisa disatukan dengan burung jenis lainnya yang bersifat sosial seperti kenari, robin, dan finch. Jadi dalam satu kandang Anda bisa menangkarkan beberapa burung sekaligus, misalnya sambil menangkarkan kenari atau robin.
Selain itu, kandang penangkaran yang digunakan sebisa mungking dijauhkan dari binatang pengganggu seperti tikus, kucing, dan ayam. Suasana lingkungan yang berisik bisa mengganggu kenyamanan burung yang ditangkarkan.
Dalam menyesuaikan dengan kondisi suhu atau cuaca, ada baiknya kandang penangkaran dilengkapi juga dengan alat pengatur suhu dan kelembaban kandang, misalnya pemberian lampu UV selama musim hujan, kipas angin kecil (fan) yang ditempatkan di sudut kandang selama musim kemarau atau panas.
Tetapi alat ini tidak bersifat mutlak. Anda bisa juga mengatur ventilasi kandang agar tidak terlalu dingin di musim hujan (misalnya menutupkan terpal pada kandang di malam hari). Jadi, di masa awal penangkaran, sebaiknya berpikir hemat di berbagai lini, kecuali jika Anda memang sudah menyediakan modal cukup untuk memulai usaha penangkaran burung pleci.
Untuk membantu pleci membuat sarang, kita bisa menyediakan bahan penyusun sarang yang diletakkan di dalam wadah sarang, namun dengan format agak diacak-acak. Beberapa bahan sarang bisa disebarkan di lantai kandang, seperti sabut kelapa, serat nenas, dan sebagainya. Tujuannya untuk memancing pleci agar cepat berjodoh, kemudian mengambil bahan sarang dan merapikan sarang yang sudah kita siapkan dalam format agak diacak-acak tersebut. .

Sifat dan karakter pleci selama berkembang biak
Di habitat aslinya, pleci berkembang biak pada musim kawin selama bulan Februari hingga November dan akan bertelur sebanyak 2-4 butir. Warna telurnya bervariasi, tergantung spesiesnya, meski umumnya putih atau putih semu biru muda.
Note: Untuk kandang penangkaran, tidak dikenal adanya musim kawin. Jadi, induk jantan dan betina bisa kawin kapanpun mereka mau.
Induk betina dan induk jantan akan bahu-membahu dalam mengerami telur selama 12-14 hari. Kedua induk juga secara bergantian memberikan makanan kepada anak-anaknya, dengan cara dilolohkan. Jadi, selama masa tersebut, harus disiapkan berbagai jenis serangga seperti ulat hongkong, jangkrik kecil, laba-laba kecil, serta serangga kecil lainnya untuk membantu mereka memberikan makan kepada anak-anaknya.
Anakan pleci umur 12 hari biasanya sudah bisa keluar dari sarangnya. Pada usia tersebut, anakan bisa dipisahkan dari indukannya dan dipasangi dengan ring pengenal.
Demikian garis besar penangkaran burung pleci. Om Kicau mendorong tumbuhnya penangkaran pleci di berbagai daerah di Indonesia, dengan harapan kelak sebagian stok pleci di pasaran disuplai dari tempat penangkaran, bukan lagi hasil tangkapan dari hutan.
Hanya dengan cara inilah, hobi memelihara pleci bisa lestari dalam jangka panjang, dan populasi pleci di alam bebas tetap dalam kondisi aman, jauh dari ancaman kepunahan.

Semoga bermanfaat. :)
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar